Ada yang berbeda dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan
Kebudayaan (RNPK) 2016. Pada acara pembukaan RNPK 2016, Mendikbud Anies
Baswedan memperkenalkan lima platform baru dalam layanan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kelima layanan itu adalah Sekolah Kita; Neraca
Pendidikan Daerah; Statistik Pendidikan; Layanan Informasi, Pengaduan, dan
Saran; serta Jendela Pendidikan.
Menariknya, lima platform dalam layanan Kemendikbud itu diperkenalkan Mendikbud melalui pertunjukan teaterikal singkat yang dimainkan para pegawai Kemendikbud. Layanan Sekolah Kita diperkenalkan oleh Bu Guru Seki. Dalam penampilannya, Bu Guru Seki menjelaskan bahwa layanan Sekolah Kita berisi informasi sekolah berupa identitas sekolah, seperti profil, foto, lokasi, kualitas, akreditasi, serta indeks integritas. Sekolah Kita dapat diakses di laman: http://sekolah.data.kemdikbud.go.id.
Pada penampilan
kedua di pertunjukan teaterikal, ada Jeng Nepi yang memperkenalkan Neraca
Pendidikan Daerah. Jeng Nepi yang menggunakan gaun putih dan mahkota di
kepalanya itu menjelaskan bahwa Neraca Pendidikan Daerah adalah gambaran
mutakhir kondisi pendidikan di suatu daerah dengan melihat besaran anggaran di
daerah dengan kondisi ketercapaian daerah tersebut. Neraca Pendidikan Daerah
bisa dilihat di laman: http://npd.kemdikbud.go.id.
Setelah Jeng Nepi,
tampil LIPS Bersaudara yang muncul dengan membawa kotak televisi dan berperan
seolah-olah sebagai presenter acara berita. LIPS merupakan singkatan dari
Layanan Informasi, Pengaduan, dan Saran. LIPS Bersaudara yang terdiri dari tiga
orang laki-laki ini memperkenalkan laman Unit Layanan Terpadu (ULT) di
Kemendikbud, yaitu http://ult.kemdikbud.go.id. Tidak ketinggalan hadir pula
tokoh Profesor Data memperkenalkan Statistik Pendidikan yang bisa diakses
melalui laman http://publikasi.data.kemdikbud.go.id.
Kemudian untuk
layanan Jendela Pendidikan dan Kebudayaan, diperkenalkan oleh Jendela-Man,
sosok yang menggunakan kostum layaknya tokoh Superman, dengan menggunakan jubah
putih, penutup mata hitam, dan sepatu bot. Jendela-Man memperkenalkan Jendela
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai layanan untuk melihat pendidikan dan
kebudayaan dari berbagai aspek dan sudut pandang, baik mengenai potret
pendidikan, program pembangunan, serta sosial budaya dan bahasa.
Mendikbud
mengatakan, Jendela Pendidikan dan Kebudayaan merupakan
aplikasi yang bisa
diunduh di telepon genggam pintar. Pada aplikasi ini ada fasilitas untuk
mengakses informasi seputar pendidikan dan kebudayaan. "Harapannya nanti
Jendela Pendidikan benar-benar dikembangkan jadi pusat informasi agar orang tua
dan masyarakat bisa dapat informasi lengkap tentang pendidikan dan kebudayaan.
Dan yang penting bisa menyampaikan informasi pendidikan dan kebudayaan lewar
platform ini," ujarnya Mendikbud.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id